PETUNJUK TEKNIS PEKAN OLAHRAGA DAN SENI ANTAR DINIYAH (PORSADIN) TINGKAT KABUPATEN GARUT TAHUN 2021

 Assalamu'alaikum,Wr,Wb.

Halo Teman-teman semuanya, selamat berjumpa lagi dengan saya, semoga kita selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT.

kali ini saya akan memberikan informasi tentang Juknis Porsadin Tahun 2021 di Kabupaten Garut, berikut juknisnya:

BUKU PETUNJUK TEKNIS

PEKAN OLAHRAGA DAN SENI ANTAR DINIYAH

(PORSADIN)

TINGKAT KABUPATEN GARUT

TAHUN 2021 


DPC FKDT

DEWAN PENGURUS CABANG

FORUM KOMUNIKASI DINIYAH TAKMILIYAH

KABUPATEN GARUT 

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Nama Kegiatan:

Pekan Olah Raga dan Seni Antar Diniyah (PORSADIN) Tingkat KABUPATEN GARUT Tahun 2021 

B.   Penyelenggara:

Dewan Pengurus  Cabang Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPC – FKDT) Kabupaten Garut 

C.   Bentuk Kegiatan:

Perlombaan / Musabaqah. 

D.  Tema Kegiatan:

“Bersama Madrasah Diniyah Membangun Generasi Islam Berprestasi” 

E.   Latar Belakang

Madrasah Diniyah Takmiliyah berperan sangat penting dalam membangun karakter Bangsa. Madrasah Diniyah Takmiliyah sebagai lembaga Pendidikan keagamaan Islam di harapkan mampu untuk mempertahankan eksistensiya di tengah kemajemukan dan kemajuan budaya. Oleh karena itu maka perlu adanya upanya strategis dalam membangun sinergi antar Madrasah Diniyah Takmiliyah.

Perkembangan Madrasah Diniyah Takmiliyah sejauh ini secara kuantitatif mengalami peningkatan yang cukup signifikan,khususnya di Kecamatan Bayongbong, dengan jumlah lembaga 94, 594 guru, dan 5.246 santri (sumber ADDIN FKDT). Hal itu menjadikan posisi Madrasah Diniyah Takmiliyah sangat potensial dalam membangun nilai-nilai pendidikan dasar keagamaan Islam.

Fenomena tersebut haruslah kita tangkap dan disikapi secara posistif oleh semua pihak, paling tidak hal tersebut menunjukkan bahwa kepedulian masyarakat terhadap pendidikan agama masih cukup tinggi. Menariknya lagi bahwa fakta perkembangan Madrasah Diniyah Takmiliyah pada saat ini tidak saja terjadi di ruang lingkup pedesaan, akan tetapi telah menjamah dihampir seluruh perkotaan. Transformasi kesadaran pentingnya agama yang terjadi tentunya sangat menggembirakan umat Islam secara umum, karena dengan demikian akses untuk mendapatkan pengetahuan agama tidak lagi menjadi milik masyarakat daerah pedesaan, akan tetapi juga dapat dinikmati oleh masyarakat perkotaan.

Jika melihat sejarahnya, memang kekuatan dan sumber nilai-nilai agama biasanya sangat terjadi dan menyebar pada komunitas pedesaan, yang secara kultur memiliki kedekatan sejarah dengan perkembangan Islam Nusantara, dan secara geografis jauh dari akulturasi budaya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, pendidikan diniyah saat ini telah banyak tumbuh dan berkembang di semua lapisan masyarakat, mulai dari sekedar bentuk komunitas kajian agama Islam, pendidikan masjid, suarau atau sejenisnya, dan juga dalam bentuk Madrasah Diniyah Takmiliyah yang saat ini mulai sangat diperhatikan keberadaannya oleh pemerintah karena peran dang fungsinya yang cukup strategis dan efektif dalam membangun karakter bangsa dan menjadi Penyempurna Pendidikan Nasional.

Fakta tersebut menjadikan upaya yang berkelanjutan untuk menjadikan Madrasah Diniyah Takmiliyah tetap eksis dan berperan lebih konprehensif tanpa meninggalkan kapasitasnya. Salah satunya adalah dengan Kegiatan Pekan Olah Raga dan Seni Santri Diniyah Takmiliyah (PORSADIN) yang didasarkan pada kaidah “Al Aqlu Salim fi Jismi Salim”.

 

F.   Dasar

1.   Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2.   Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan.

3.   Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah

4.   Hasil Raker Tanggal 18 – 20 September Tahun 2020

5.   Petunjuk Teknis Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah (PORSADIN) ke IV tingkat Nasional tahun 2019 

G.  Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan PORSADIN adalah:

1.   Menggali dan mengembangkan potensi santri Madrasah Diniyah Takmiliyah melalui bakat dan minat.

2.   Membangun sinergi dan ikatan silaturrahim antar Madrasah Diniyah.

3.   Memperkuat peran, fungsi, dan posisi organisasi Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) sebagai wadah Ikatan Silaturrahim Madrasah Diniyah Takmiliyah. 

H.  Sasaran

Sasaran dari pelaksanaan kegiatan PORSADIN adalah santri, lembaga Madrasah Diniyah Takmiliyah, dan pihak-pihak terkait. 

BAB II

KETENTUAN DAN JUARA LOMBA

A.   Bidang Lomba 

No

Bidang Lomba

Jumlah Peserta dan Official

Jumlah

Ket

Putra

Putri

Official

1

Tahfidz Juz Amma

1

1

2

4

 

2

MQK Safinatunnaja

1

1

2

4

 

3

Cerdas Cermat Diniyah

3

1

4

 

4

Pidato Bahasa Indonesia

1

1

2

4

 

5

Pidato Bahasa Arab

1

1

2

4

 

6

M T Q

1

1

2

4

 

7

Murotal Wal Imla’

1

1

2

4

 

8

Kaligrafi

1

1

2

4

 

9

Puisi Islami

1

1

2

4

 

10

Lari Sprint

1

1

2

4

 

11

Bulu Tangkis

1

1

2

4

 

12

Tenis Meja

1

1

2

4

 

13

Marawis

1 Grup

 

 

Santri Wustho

14

Qosidah

1 Grup

 

 

Guru

15

Cipta Mars dan Himne MDTA

1 Grup

 

 

MDTA

 

B.   Ketentuan dan Tahapan Setiap Bidang Lomba

1.        Tahfidz Juz Amma

a.    Materi lomba Juz 30 (QS. An-Naba s.d. An-Nas)

b.   Kriteria Penilaian terdiri dari:

1)   Bidang Tajwid terdiri dari:

a)    Makharijul huruf

b)   Sifatul huruf

c)    Ahkamul huruf

d)   Ahkamul mad wal qasr

e)    Tamamul qiroah

2)   Bidang Fasohah dan Adab terdiri dari:

a)    Al-waqfu wal ibtida’

b)   Adabut tilawah

c)    Tartil

d)   Tamamul qiroah 

3)   Bidang Tahfidz terdiri dari:

a)    Muroatul ayat (tarkul ayat wa tawaquf)

b)   Sabqulisan

c)    Tamamul qiroah

c.    Peserta membacakan maqro yang dibacakan oleh Dewan Hakim

d.   Setiap maqro terdiri dari 4 (empat) poin:

1)   Menghafal surat/beberapa surat yang ditentukan Hakim Penanya

2)   Melanjutkan bunyi akhir ayat yang dibacakan Hakim Penanya

3)   Melanjutkan bunyi awal ayat yang dibacakan Hakim Penanya

4)   Menyebutkan nama surat yang ditanyakan oleh Hakim Penanya

e.    Tanda (isyarat) memakai bunyi bel/palu

1)   Bunyi bel/palu 2 (dua) kali yang pertama sebagai tanda persiapan peserta untuk dimulai pertanyaan

2)   Bunyi bel/palu 1 (satu) kali sebagai tanda peringatan apabila terjadi kesalahan kecil (Sabghu al lisan) atau kesalahan besar (tawaqquf dan tarku al-ayat)

3)   Bunyi bel/palu 3 (tiga) kali di tengah-tengah pembicaraan, sebagai tanda selesai satu pertanyaan dan selanjutnya pindah ke pertanyaan berikutnya

4)   Bunyi bel/palu 4(empat) kali sebagai tanda habis waktu dan pembacaan hafalan peserta dinyatakan selesai

f.     Lomba tidak dilakukan babak final. Penentuan juara berdasarkan pada ranking nilai peserta lomba yang diberikan Dewan Hakim. Peserta yang mendapat nilai tertinggi ditetapkan sebagai pemenang pertama demikian seterusnya sesuai perolehan nilai.

g.    Ketentuan lain yang belum cukup diatur dalam tata tertib ini akan dibicarakan pada pelaksanaan technical meeting. 

2.        Musabaqah Qira’atil Kitab Safinatun Najah

a.    Kitab yangdibacakan adalah Kitab Safinatun Najah Bab Thaharah dan Solat.

b.   Aspek penilaian meliputi tiga hal

1)   Adab/kesopanan

2)   Penguasaan materi

3)   Ketepatan membaca sesuai kaidah Nahwu dan Shorof

c.    Tahapan lomba

1)   Peserta membacakan maqro’ yang diambil sesaat sebelum tampil

2)   Setiap peserta akan dipanggil berdasarkan nomor urut yang diperoleh melalui undian

3)   Durasi waktu selama 7 menit, dengan ketentuan 3 menit membaca dan 4 menit menerangkan

d.   Ketentuan waktu memulai dan mengakhiripenampilan peserta ditandai dengan lampu berwarna/penanda lain.

3.        Cerdas Cermat Diniyah

a.    Materi soal terdiri dari Mata Pelajaran (Al Qur’an, Fiqih, Tauhid, Hadist, Bahasa Arab, Akhlak dan SKI) dengan ketentuan sebagai berikut

No

Mata Pelajaran

Ruang Lingkup

Ket.

1

Al Qur’an

Sesuai SK/KD Kementerian Agama RI

 

2

Fiqih

Sesuai SK/KD Kementerian Agama RI

 

3

Tauhid

Sesuai SK/KD Kementerian Agama RI

 

4

SKI

Sesuai SK/KD Kementerian Agama RI

 

5

Hadist

Sesuai SK/KD Kementerian Agama RI

 

6

Bahasa Arab

Sesuai SK/KD Kementerian Agama RI

 

7

Akhlak

Sesuai SK/KD Kementerian Agama RI

 

 

b.   Lomba CCD dilakukan dengan 3 tahap, yaitu babak penyisihan, semi final dan final. Pada kondisi tertentu dilakukan 2 tahap yaitu penyisihan dan final.

c.    Setiap penampilan terdiri dari 3 atau 4 regu, dan pemenang pertama maju ke babak berikutnya.

d.   Setiap penampilan terdiri dari dua babak yaitu babak pertama masing-masing regu mendapatkan 10 soal wajib dan babak kedua adalah babak rebutan 10 pertanyaan untuk semua regu

e.    Setiap soal pada babak pertama (soal wajib) tidak bisa dijawab oleh regu yang bersangkutan maka nilainya nol dan tidak diperebutkan.

f.     Penilaian dilakukan oleh dewan hakim dab bagi jawaban yang benar diberi nilai 100 dan yang salah 0

g.    Pada babak rebutan apabila menjawab salah maka nilai dikurangi 50

h.   Apabila terjadi kesamaan nilai maka diberikan satu soal rebutan untuk menentukan pemenang

i.     Ketentuan lain akan dibicarakan pada pelaksanaan technical meeting 

4.        Pidato Bahasa Indonesia

a.    Teknik lomba

1)   Peserta tampil berdasarkan nomor tampil yang diambil saat daftar ulang

2)   Peserta yang tidak dapat meneruskan lomba dianggap telah selesai

3)   Waktu tampil maksimal adalah 7 menit

4)   Peserta menyerahkan teks pidato pada dewan hakim sebelum lomba dimulai

5)   Peserta tidak membaca teks pada saat tampil

b.   Tema pidato

1)   Anak Sholeh

2)   Birrul Walidain

3)   Pendidikan Diniyah dan Pendidikan Karakter

4)   Belajar Sepanjang Masa

c.    Kriteria penilaian

1)   Penampilan :

a)    Adab

b)   Gaya

c)    Intonasi

2)   Ketepatan isi materi antara penampilan dan teks yang diberikan

3)   Kefasihan dan ketepatan pengungkapan ayat-ayat Al Qur’an dan/atau Al Hadist

d.   Ketentuan lain akan dibicarakan pada pelaksanaan technical meeting 

5.        Pidato Bahasa Arab

a.    Teknik lomba

1)   Peserta tampil berdasarkan nomor tampil yang diambil saat daftar ulang

2)   Peserta yang tidak dapat meneruskan lomba dianggap telah selesai

3)   Waktu tampil maksimal adalah 7 menit

4)   Peserta menyerahkan teks pidato pada dewan hakim sebelum lomba dimulai

5)   Peserta tidak membaca teks pada saat tampil

b.   Tema pidato

1)   Anak Sholeh

2)   Birrul Walidain

3)   Pendidikan Diniyah dan Pendidikan Karakter

4)   Belajar Sepanjang Masa

c.    Kriteria penilaian

1)   Penampilan :

a)     Adab

b)   Gaya

c)    Intonasi

2)   Ketepatan isi materi antara penampilan dan teks yang diberikan

3)   Kefasihan dan ketepatan pengungkapan ayat-ayat Al Qur’an dan/atau Al Hadist

d.   Ketentuan lain akan dibicarakan pada pelaksanaan technical meeting 

6.        Musabaqoh Tilawatil Quran (M T Q)

a.    Teknik lomba

1)   Peserta memilih maqro’ yang disediakan oleh panitia/juri sebelum nomor undi yang bersangkutan maju

2)   Peserta membacakan maqro’ dengan minimal tiga tingkatan nada, diantaranya mulai dari bayati, soba, hijaz dan rost

3)   Waktu maksimal pembacaan adalah 7 menit

b.   Aspek penilaian

c.    Ketentuan lain akan dibicarakan saat technical meeting 

7.        Murotal Wal Imla’

a.    Peserta membacakan maqro’ yang dibacakan oleh Dewan Hakim

b.   Peserta menuliskan teks Al Qur’an yang dibacakan panitera

c.    Materi lomba Juz 1

d.   Urutan penampilah adalah murottal kemudian imla’

e.    Kriteria penilaian :

1)   Murottal :

a)    Tajwid terdiri dari : Makhorijul Huruf, Sifatul Huruf, Ahkamul Mad wal Qosr

b)   Fashohah dan adab terdiri dari : Al waqfu wal ibtida’, Muto’atul huruf wal harokat, Muto’atul huruf wal ayat, Adabul Tilawah

c)    Suara dan irama terdiri : Keindahan suara; Irama dan variasi, Keutuhan dan tempo bacaan, pengaturan nafas

2)   Imla’ :

a)    Kebenaran kaidah tulisan

b)   Kesempurnaan penulisan ayat

f.     Ketentuan lain akan dibicarakan pada pelaksanaan technical meeting 

8.        Kaligrafi

a.    Materi lomba:

Materi disediakan panitia berdasarkan maqro’ dari salah satu surat

b.   Aspek penilaian:

1)   Kebenaran kaidah kaligrafi

2)   Jenis tulisan Khat Naskhy

3)   Keindahan hiasan

4)   Kebersihan hasil karya

c.    Alat dan media lomba:

1)   Alat:

·         Pensil, penggaris, penghapus dan lain sebagainya

·         Spidol warna hitam untuk jenis tulisan

·         Peralatan untuk hiasan/ornament bebas

2)   Media:

·         Kertas ukuran A3 disediakan panitia

·         Meja dan sebagainya

d.   Peserta menggunakan pola yang sudah jadi

e.    Waktu yang disediakan 120 menit

f.     Ketentuan lain akan dibicarakan pada pelaksanaan technical meeting 

9.        Puisi Islami

a.    Tema puisi:

1)   Ketauhidan

2)   Pendidikan Islam

3)   Cinta Tanah Air

b.   Kriteria penilaian:

1)   Penampilan:

·         Adab

·         Mimic

·         Intonasi

2)   Penghayatan

3)   Artikulasi (pelafalan)

c.    Tahapan lomba

1)   Peserta membacakan satu teks puisi yang disediakan panitia

2)   Peserta yang tidak dapat meneruskan lomba dianggap telah selesai

d.   Waktu yang disediakan 10 menit

e.    Ketentuan lain dibicarakan pada pelaksanaan technical meeting 

10.    Lari Sprint

a.    Teknik lomba

1)   Jarak tempuh pendek/sprint 60 meter bagi putra dan putri

2)   Lintasan yang digunakan adalah lintasan lurus

3)   Menggunakan ukuran waktu

4)   Lomba dilakukan dua babak yaitu babak penyisihan dan final

5)   Babak final diambil dari 6 peserta yang memperoleh waktu tercepat dari babak penyisihan

6)   Keluar lintasan dinyatakan gugur atau diskualifikasi

7)   Apabila terjadi curi/pelanggaran start maka dilakukan pengulangan start

8)   Peserta mengenakan sepatu dan kaos olahraga yang islami (menutup aurat)

9)   Peraturan yang digunakan adalah peraturan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) yang disesuaikan

b.   Aspek penilaian:

1)   Kecepatan waktu tempuh

2)   Kesesuaian lintasan

3)   Apabila terdapat peserta yang memiliki waktu finish sama, maka peserta tersebut dilakukan pertandingan ulang khusus bagi peserta tersebut

4)   Ketentuan lain dibicarakan pada pelaksanaan technical meeting 

11.    Bulu Tangkis

a.    Peserta adalah santri DTA putra dan putri

b.   Peserta diwajibkan mengenakan pakaian yang menutup aurat dan tidak tembus pandang meskipun dalam keadaan basah

c.    Teknik lomba

1)   Pertandingan yang dilombakan adalah nomor tunggal (Tunggal Putra dan Tunggal Putri)

2)   Sistem lomba yang digunakan adalah sistem gugur.

3)   Peraturan pertandingan yang digunakan adalah peraturan permainan Nasional

4)   Peserta mengenakan sepatu dan membawa bat masing-masing.

5)   Pemain yang tidak hadir bertanding setelah lewat 15 menit dari waktu yang ditentukan, maka yang bersangkutan dinyatakan di diskualifikasi untuk pertandingan tersebut.

d.   Ketentuan lain dibicarakan pada pelaksanaan technical meeting. 

12.    Tenis Meja

a.    Peserta adalah santri DTA putra dan putri

b.   Peserta diwajibkan mengenakan pakaian yang menutup aurat dan tidak tembus pandang meskipun dalam keadaan basah

c.    Teknik lomba

1)   Pertandingan yang dilombakan adalah nomor tunggal (Tunggal Putra dan Tunggal Putri)

2)   Sistem lomba yang digunakan adalah sistem gugur.

3)   Peraturan pertandingan yang digunakan adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB. PTMSI).

4)   Peserta mengenakan sepatu dan membawa bat masing-masing.

5)   Pemain yang tidak hadir bertanding setelah lewat 10 menit dari waktu yang ditentukan, maka yang bersangkutan dinyatakan didiskualifikasiuntuk pertandingan tersebut.

d.   Ketentuan lain dibicarakan pada pelaksanaan technical meeting. 

13.    Marawis

a.    Peserta adalah santri DTA beregu yang terdiri atas santri putra/putri maupun gabungan keduanya yang terdiri dari maksimal 12 orang

b.   Setiap tim wajib membawakan salah satu lagu wajib dan satu lagu pilihan

c.    Kostum bebas, sopan dan rapi

d.   Peserta membawa perlengkapan masing-masing, tidak diperkenankan membawa alat bantu lain kecuali perangkat marawis

e.    Setiap penampilan tim diberikan durasi 10 menit/tim/lagu

f.     Tim yang melebihi batas waktu yang disediakan aka nada tambahan waktu 5 menit

g.    Tim yang melebihi batas waktu tambahan, akan dihentikan oleh juri

h.   Kriteria penilaian:

1.   Keharmonisan

2.   Vocal suara

3.   Ritme

4.   Variasi pukulan

i.     Tidak diperkenankan melihat teks

j.     Batas pemanggilan tampil adalah 5 menit, jika melebihi 5 menit peserta akan tampil pada urutan terakhir 

14.    Qosidah

a.    Peserta adalah tim rebana yang terdiri atas guru DTA yang dibuktikan dengan SK mengajar dari MDTA

b.   Peserta terdiri atas maksimal 15 orang per grup

c.    Peserta membawa peralatan masing-masing

d.   Kriteria penilaian :

1.   Keharmonisan

2.   Vocal suara

3.   Ritme

4.   Variasi pukulan

e.    Masing-masing grup disediakan waktu 10 menit

f.     Peserta wajib membawakan satu buah lagu wajib dan satu buah lagu pilihan

g.    Batas pemanggilan tampil adalah 5 menit, jika melebihi 5 menit peserta akan tampil pada urutan terakhir 

15.    Cipta Mars dan Himne MDTA

a.    Peserta adalah tim paduan suara yang terdiri dari santri DTA dengan anggota maksimal 15 orang

b.   Peserta menyanyikan lagu Mars Diniyah dan Hymne Diniyah (Karya MDTA) dengan aransemen yang telah disediakan panitia

c.    Setiap peserta/tim diberikan waktu 15 menit untuk setiap penampilan. 

C.   Juara dan Penghargaan

1.   Juara

a.    Penetapan juara pada setiap cabang lomba adalah juara I , II dan III serta juara harapan I, II dan III.

b.   Penetapan juara dinyatakan sah apabila telah dilaksanakan siding dewan hakim/dewan juri dan koordinator lomba.

c.    Penetapan Juara Umum I, II dan III, ditentukan dengan cara akumulasi kejuaraan dari seluruh Cabang lomba dengan perhitungan nilai sebagai berikut:

1)   Juara I bernilai : 9

2)   Juara II bernilai : 7

3)   Juara III bernilai : 5

4)   Harapan I bernilai : 3

5)   Harapan II bernilai : 2

6)   Harapan III bernila : 1

2.   Penghargaan

a.    Panitia Pelaksana memberikan sertifikat penghargaan kepada Pemenang dan Peserta lomba.

b.   Penghargaan kepada juara I, II, dan III berupa Tropi

c.    Juara I untuk masing-masing cabang lomba berhak untuk mewakili cabang lomba tersebut sebagai kontingen Kecamatan untuk bertanding di tingkat Kabupaten (Kecuali untuk cabang lomba Marawis, Qosidah dan Paduan Suara hanya sampai tingkat kecamatan)

d.   Piala untuk Juara Umum PORSADIN Tingkat KABUPATEN GARUT Tahun 2021 merupakan Piala Tetap. 

BAB III

KETENTUAN PESERTA

A.   Ketentuan Umum Peserta.

1.     Peserta lomba adalah santri Diniyah Takmiliyah utusan dari masing-masing DPAC FKDT se Kabupaten Garut yang telah dilakukan seleksi ditingkat Kecamatan sebelumnya.

2.     Peserta adalah santri Diniyah Takmiliyah Kelahiran tahun 2009

3.     Setiap peserta hanya boleh mengikuti 1 (satu) bidang lomba.

4.     Peserta dinyatakan gugur apabila tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh panitia.

5.     Peserta yang dinyatakan lolos verifikasi keabsahan persyaratan peserta akan diberi ID Card peserta.

6.     Hasil verifikasi persyaratan peserta akan disampaikan kepada ketua Kafilah ataupun DPAC FKDT masing-masing.

7.     Peserta wajib membawa peralatan yang diperlukan untuk lomba.

8.     Peserta wajib hadir dan berada di lokasi perlombaan 30 menit sebelum lomba dimulai.

9.     Setiap peserta akan dipangil sebanyak 3X berturut-turut, dan apabila tidak hadir maka penampilan peserta tersebut akan ditampilkan di akhir lomba dengan dilakukan pemanggilan ulang sebanyak 3 X.

10.  Apabila peserta setelah dipanggil sebanyak 3X berturut-turut pada pemanggilan kedua tetap tidak hadir, maka peserta tersebut dinyatakan gugur.

11.  Setiap peserta akan diberikan nomor urut peserta sesuai jumlah peserta yang terdaftar secara parallel

12.  Setiap peserta akan mengambil nomor urut tampil (nomor undian) pada waktu technical meeting.

13.  Nomor undian diambil oleh official.

14.  Untuk putera diberi nomor urut ganjil dan untuk puteri diberi nomor urut genap.

B.   Pendaftaran

1.   Pendaftaran peserta

a.    Pendaftaran peserta paling lambat dilaksanakan pada 01 Maret 2021

b.   Pendaftaran dilakukan dengan melampirkan:

1)   Formulir pendaftaran

2)   Akta kelahiran

3)   Raport Madrasah Diniyah Takmiliyah Ula/Awwaliyah yang dilegalisir (Asli diperlihatkan saat daftar ulang) dan/atau surat keterangan dari kepala madin bersangkutan bermaterai 6.000.

4)   Raport Sekolah Formal yang dilegalisir.

5)   Foto berwarna ukuran 3 x 4 cm sebanyak 4 lembar

c.    Setiap kafilah wajib melakukan daftar ulang pada Panitia

d.   Setiap peserta wajib melakukan pendaftaran ulang pada panitia sebelum dilakukan perlombaan

C.   Kafilah dan Official

1.   Ketua Kafilah adalah Ketua DPAC FKDT Kecamatan dan/atau personil yang ditugaskan oleh ketua Dewan Pengurus Anak Cabang Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPAC FKDT) Kecamatan dengan menunjukkan surat tugas dari ketua DPAC FKDT Kecamatan masing-masing.

2.   Official adalah pendamping peserta pada tiap bidang lomba.

3.   Setiap official harus mendapat surat tugas dari ketua DPAC FKDT masing-masing Kecamatan.

4.   Official bertugas :

a.    Menyerahkan berkas persyaratan peserta lomba (foto copy dan asli) kepada Panitia Porsadin sesuai waktu yang ditentukan dan bertanggungjawab terhadap keabsahan berkas peserta.

b.   Bertanggungjawab atas kelancaran kegiatan Porsadin.

D.  Sanksi

1.   Peserta yang tidak memenuhi persyaratan tidak diperbolehkan tampil.

2.   Peserta yang diketahui menggunakan dokumen palsu, baik sebelum dan sesudah kegiatan porsadin maka akan dicabut haknya sebagai peserta dan haknya sebagia Juara jika yang bersangkutan adalah pemenang lomba.

E.   Protes

1.   Protes dapat diajukan setelah hasil pertandingan / perlombaan selesai sesuai dengan ketentuan masing-masing cabang lomba.

2.   Pengajuan protes hanya ditujukan kepada masing-masing Penanggungjawab Lomba.

3.   Protes diajukan secara tertulis kepada penanggungjawab lomba paling lambat 15 menit setelah penanggungjawab lomba melaporkan kepada panitia (yang diprotes selesai dan disertai surat resmi.)

4.   Apabila terjadi ketidaksesuaian dalam pelaksanaan lomba maka official dapat mengajukan protes melalui penanggungjawab lomba pada saat lomba berlangsung.

5.   Protes yang tidak sesuai dengan ketetapan Dewan Hakim dapat ditolak, kecuali terdapat bukti sebaliknya.

F.   Ketentuan Lain

1.   Seluruh Kafilah diwajibkan hadir di lokasi lomba pada tanggal 31 Maret 2021

2.   Peserta lomba wajib mengenakan Batik Santri FKDT Nasional dan Bawahan Sarung pada saat pembukaan acara.

3.   Peserta lomba wajib memakai pakaian Islami (menutup aurat) pada saat lomba. 

BAB IV

DEWAN HAKIM DAN PANITERA

A.   Dewan Hakim, Tugas dan Wewenangnya

1.   Dewan hakim adalah pihak yang bertugas dan berwenang untuk memberi penilaian, penetapan hasil dalam perlombaan, menyelesaikan, dan memutuskan masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh panitia pelaksana selama penyelenggaraan PORSADIN Tingkat Kabupaten Garut

2.   Jumlah Dewan Hakim di setiap cabang lomba berjumlah 3 orang

3.   Penunjukan Dewan Hakim dilakukan oleh DPC FKDT dengan Surat Keputusan.

4.   Dewan Hakim pada tiap cabang lomba terdiri dari beberapa unsur yang memiliki kompetensi di bidangnya, diantaranya adalah:

a.    Unsur Kementerian Agama

b.   Unsur Pondok Pesantren

c.    Unsur Akademisi/profesional

5.   Dewan Hakim terdiri dari:

a.    1 (satu) orang koordinator merangkap anggota.

b.   2 (dua) orang anggota .

6.   Keputusan Dewan Hakim tidak dapat diganggu gugat.

B.   Koordinator Lomba

1.   Koordinator lomba adalah perangkat perhakiman yang bertugas membantu Dewan Hakim dalam menyelenggarakan administrasi lomba meliputi daftar ulang peserta lomba, memanggil peserta, dan menghitung/merekap hasil penilaian lomba

2.   Mencatat segala sesuatu yang berkaitan dengan penilaian lomba.

3.   Hasil penilaian diberikan kepada penanggungjawab lomba.

4.   Tiap lomba maksimal terdiri dari 1 orang Koordinator lomba

5.   Koordinator lomba ditentukan oleh penanggungjawab lomba. 

BAB V

WAKTU DAN TEMPAT

A.   Waktu dan Tempat Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan PORSADIN Tingkat KABUPATEN Ke-5 dilaksanakan pada:

Hari             :

Tanggal       :                                  2021

Tempat        : Kecamatan Bayongbong

B.   Upacara Pembukaan dan Penutupan

1.   Upacara Pembukaan dilaksanakan pada:

Hari            :

Tanggal       :                                  2021

Waktu         :

Tempat       : Alun-alun Kecamatan Bayongbong

2.   Upacara Penutupan dilaksanakan pada:

Hari            :

Tanggal       :

Waktu         :

Tempat       : Alun-alun Kecamatan Bayongbong

3.   Susunan acara Pembukaan dan Penutupan akan disusun kemudian. 

C.   Waktu Technical Meeting

Pelaksanaan Technical Meeting akan diadakan pada tanggal 2021, adapun tempat di ….. jam ……WIB.

 

BAB VII

PENUTUP

 

Demikian Petunjuk Teknis Kegiatan PORSADIN Tingkat KABUPATEN GARUT Tahun 2021 ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan lomba. Dan hal-hal yang belum tercantum dalam petunjuk teknis ini, terutama menyangkut teknis pelaksanaan akan ditentukan kemudian pada saat technical meeting.

Nah demikianlah teman-teman Juknis Porsadin ini, 

Semoga bermanfaat, silahkan share ke teman-teman lain.

Wassalamu'alaikum, Wr, Wb.

Comments

Popular Posts